Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP Negeri 13 Yogyakarta merupakan salah satu agenda penting yang ditunggu-tunggu setiap tahun. Tahun ini, pemilihan diadakan dengan melibatkan tujuh kandidat, terdiri dari satu orang laki-laki dan enam perempuan. Momen ini tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga sebagai wadah bagi siswa untuk belajar tentang demokrasi dan tanggung jawab.

Proses pemilihan ketua OSIS dimulai dengan pengenalan kandidat. Setiap kandidat diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan seluruh siswa. Beragam latar belakang dan ide-ide segar mereka tunjukkan untuk komitmen meningkatkan kegiatan dan prestasi di sekolah.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan tanya jawab. Momen ini adalah salah satu yang paling penting. Dalam sesi ini para kandidat akan ditanya oleh Bapak/Ibu guru terkait penerapan visi misi, permasalah yang sering terjadi beserta solusi, dan inovasi yang akan diterapkan di SMP Negeri 13 yogyakarta. Semua kandidat mampu memberikan jawaban yang lumayan memuaskan. Mereka semua menunjukkan keahlian mereka dalam menyampaikan pandangan.

Setelah rangkaian kampanye dan tanya jawab, tiba saatnya pemungutan suara. Setiap siswa diberikan hak suara untuk memilih kandidat yang mereka anggap paling cocok untuk memimpin OSIS. Pemungutan suara dilakukan di kelas masing-masing karena keterbatasan tempat, walaupun dengan keadaan tersebut suasana penuh antusiasme sangat terasa.

Setelah melalui proses penghitungan suara yang transparan, hasil pemilihan diumumkan. Dengan perolehan suara yang cukup signifikan, Akbar terpilih sebagai Ketua OSIS yang baru. Meskipun hanya ada satu kandidat laki-laki, perolehan suara Akbar menunjukkan bahwa seluruh siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kepemimpinannya.

Terpilihnya Akbar sebagai ketua OSIS akan membuatnya melalui banyak tantangan dan tanggung jawab baru. Akbar berkomitmen untuk melibatkan semua anggota OSIS, termasuk keenam kandidat perempuan yang telah berkompetisi. Dia berharap dapat menciptakan lingkungan yang merangkul dan memberdayakan setiap siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan OSIS.